STAIL Hidayatullah Surabaya Kampusku

STAILHidayatullah Surabaya Kampusku

The Dream Land

STAIL Hidayatullah Surabaya is Amazing, subhanallah. Itulah kata-kata yang mampu terucap dari lisanku suatuwaktu ketika aku sering bertemu orang-orang ahli dibidangnya, sebut sajaseperti Ustaz Syamsul Ma’arif (Gama Group), Ustaz Faqih Syarif (Trainer), KangPuji Hartono (Pengusaha dan Da’i), Jamil Azzaini (Motivator Sukses Mulia) dan lainsebagainya. Suatu kebanggaan tersendiri saya bisa bertemu dengan mereka, dimanalagi kalau tidak di STAIL Hidayatullah Surabaya. Merupakan sebuah penghargaan bisa belajar langsung dengan mereka yang berkompeten di bidangnya.

Apa sih kelebihannya?

Kampus STAIL Hidayatullah Surabaya terletak di depan Laguna, Surabaya Timur. Dari cerita awalnya kampus ini adalah lautan tambak yang keberadaannya tidak terlalu diperhitungkan, bahkan masyarakat pun takut ketika lewat di jalan sekitar kampus (suasana terkesan angker). Namun, berkat perjuangan pantang menyerah dengan berbekal seadanya bapak-bapak pengurus Hidayatullah (saat itu rata-rata masih kuliah) terwujudlah miniatur kampus peradaban Islam yang terus gencar dalam pembangunan hingga saat ini.

Prediksi saya pribadi beberapa tahun ke depan, lokasi sekitar kampus ini akan menjadi lokasi yang sangat ramai, hal ini didukung dengan gencarnya pembangunan yang dilakukan oleh developer-developer, mulai perumahan elite, pusat perbelanjaan, mall dan lain sebagainya, Surabaya Timur akan segera menjadi kiblat para pebisnis dalam beberapa tahu ke depan. Saya selalu percaya pepatah ini, 旅行千里总是始于足下“Lǚxíng qiānlǐ zǒng shì shǐ yú zúxià “ yang dalam bahasa Indonesianya“Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama”.

So, jangan banyak 'mimpi'lah, justtake action! Dan janganlah kita melihat ‘Tujuan’ adalah akhir dari sebuahperjalanan tapi kita jadikan tujuan sebagai bagian dari perjalanan, dengan demikiankita akan terus mempunyai semangat untuk menuju ke tujuan demi tujuan tanpa kita pernah berhenti. Dengan demikian pula kemenangan demi kemenangan akan kitacapai. Semoga! Aamiin. Pilihlah STAIL Hidayatullah Surabaya!

Menempuh pendidikan di STAIL Hidayatullah Surabaya menurut saya pribadi mendorong untuk lebih kreatif dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Beberapa kegiatan seperti seminar misalnya akan dengan mudah saya dapatkan informasinya, karena di Surabaya Timur memang terdapatbeberapa kampus ternama, sebut saja ITS, UNAIR, UNITOMO, UNTAG, NAROTAMA danlain sebagainya. Sehingga jika kita termasuk mahasiswa yang aktif, maka tidakakan bakal jenuh dengan masa studi empat tahun di sini.

Singkatnya daripengalaman-pengalaman itu, ada beberapa teman yang terkena virus entrepreneur,mereka mulai belajar berdagang pakaian, kopyah, krupuk, tempe goreng, donat,susu kedelai dan sebagainya. Bahkan ada beberapa teman yang bisa memberikan sebagian labanya untuk keluarga mereka (menggugah friends). Sekilas saya melihat kegiatan seperti ini merupakan perputaran dunia yang sesungguhnya, karena mereka langsung dapat terjun mencicipi kehidupan sesungguhnya, mereka mampu merasakan bagaimana 'teori' yang sesungguhnya dalam kehidupan ini. Meminjam istilah Budi Rachmat (Pengusaha) "KITA TIDAK MUNGKIN BISA TERBANG SEPERTI ELANG, KALAU KITAHIDUP DI KUMPULAN KALKUN". Sehingga untuk bisa terbang layaknya"burung" kita harus berusaha mencari lingkungan yang mendukung. Saya sendiri juga terkena virus tersebut, dan mampu menularkan virusnya.Hehehe!!!. Kasian deh lho, siap-siap jadi orang hebat aja kamu! Hidup STAIL Hidayatullah Surabaya.

Proses pembelajaran dan pengkaderan di STAIL Hidayatullah Surabaya juga menyenangkan (walaupun terkadang down, jangan-jangan banyak sering jenuhnya, heyoo ngaku? Hoho). Banyak pelajaran yang menambah skill individual juga diberikan, misalnya belajar berbicara di depan umum, bahasa Inggris, bahasa Arab (ada juga bahasa Madura. Hehe) sehingga terasa menyenangkan. Dijamin deh, gak bakalan bosen. Berangkat dari sini, saya ingin sekali mendapatkan kabar from zero, to hero lebih banyak lagi dimasa yang akan datang, dan itu lahir dari kampus STAIL Hidayatullah Surabaya ini. Never give up! By Dedik Santosa.