Selasa, 17 April 2012

Perkenalkan Saya CEO Group Bakrie : "Aksi, Aksi, Aksi, Inovasi dan Berprestasi"


Perkenalkan Saya CEO Group Bakrie :
 "Aksi, Aksi, Aksi, Inovasi dan Berprestasi"

Menjadi seorang Chief Executive Officer (CEO) tentu memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan sebuah perusahaan. Karena sejatinya tugas CEO adalah bertanggung jawab atas kestabilan dan menciptakan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan organisasi. Menciptakan hubungan baik dengan masyarakat, respon terhadap kemajuan ekonomi, teknologi dan mampu membaca arah pasar ekonomi ke depan dan tentunya berusaha mempelajari ‘jurus-jurus’ maut yang mampu digunakan melawan ‘musuh’ perusahaan dikala lawan menyerang dari arah yang tak terduga, menjadi sebuah keharusan. Apalagi mengelola perusahaan sebesar Group Bakrie, Tbk yang akan memasuki usia 70 tahun ini.
Generasi Pertama atau Kedua?
Lazimnya yang menduduki posisi ini adalah generasi pertama (yang membangun sebuah kerajaan bisnis/yang mengawali) atau generasi Kedua (putra/putri atau bahkan cucu pendiri kerajaan bisnis tersebut) dan seterusnya. Jika saya sebagai generasi kedua atau setelahnya maka saya akan mencoba menjadi Better Generation (meminjam istilah salah satu halaman Jawa Pos yang mengulas kiprah generasi penerus usaha orang tua mereka), jika generasi pertama adalah yang membangun maka generasi kedua adalah yang mengembangkan, mempertahankan dan jika memungkinkan memperanakkan ( membangun anak perusahaan).
Saya tersadarkan oleh salah satu dosen saya, ustadz Syamsul Ma’arif (Gama Group) yang telah mengajarkan dua tipikal seorang pemimpin, pertama ada pemimimpin yang dalam mengelola organisasi mereka seperti ‘perahu naga’, yang setiap pergerakan komponen perahu ditentukan oleh seorang penabuh gendang yang berada di depan, ketika gendang ditabuh maka awak perahu pun menggerakkan dayungnya. Menurut saya organisasi seperti ini kurang dinamis, menciptakan sesuatu untuk kemajuan menunggu intruksi pimpinan, padahal bergeraknya perahu suatu kewajiban untuk menjadi winner.
Adapun tipikal kedua diibaratkan seperti ‘perahu karet’. Posisi pemimpin dalam perahu karet mengikuti arah perahu akan melaju kemana ketika arus dating, awak dalam perahu ini tidak perlu menunggu pemimpin menabuh gendang karena mereka berusaha agar perahu tetap stabil dan mencapai tujuan. Sekilas, saya menilai kepemimpinan seperti ini cenderung aktif, mereka, baik pemimpin dan ‘prajurit’ sama-sama aksi, aksi dan aksi sampai tujuan sehingga mereka selamat membawa perahu yang penuh tantangan (arus) menggapai ‘podium’, mereka selamat dan menjadi juara. Sebagai CEO tentunya saya mencoba mempraktekkan filosofi kepemimpinan gaya perau karet, adapun dalam kondisi tertentu harus meminjam gaya kepemimpinan perahu naga.
Apa langkahnya?
Strenghts. Nama besar dan bervariasinya perusahaan yang dikelola, mulai dari telekomunikasi, tambang, asuransi jiwa dan lainnya sudah cukup untuk mengangkat Group Bakrie dalam kategori perusahaan sukses. Sebagai CEO saya merasakan perlu menciptakan suatu produk cunsomer good yang berusaha menanamkan nama besar Group Bakrie dalam masyarakat luas. Selain itu untuk menancapkan lebih luas kegandrungan masyarakat terhadap produk Group Bakri (misalnya usaha mempopulerkan produk esia harus mampu dinikmati semua masyrakat, tanpa terkecuali) saya akan membangun komunitas kepemudaan, yang mana menurut saya pasar remaja adalah pasar yang empuk. Strategi saya, membuat branding yang akan mudah diingat target pasar misalnya ketika kita menyebut DBL, kita langsung akan tau siapa pemimpinnya. Nah, bagaimana ketika menyebut rencana program saya (misalnya) langsung ingat nama produk saya.
Strategi seperti ini adalah upaya membangun kekuatan branding yang mudah diingat target pasar/konsumen. Sehingga ketika kita mengeluarkan produk baru, maka target pasar dengan mudah akan menerima dan menggunakannya. Event-event yang menarik dan berkesinambungan pun juga harus diciptakan. Misalnya bagaimana mampu mengundang ribuan penonton, atau peserta sebuah olahraga ternentu dalam sebuah event yang kita selenggarakan, berkelanjutan tentunya. Nama Group Bakrie akan selalu di hati, produk Group Bakrie akan selalu dibeli.
Setrategi ini akan saya praktekkan di semua sektor usaha yang ada. Sehingga kalau sudah benar-benar stabil dan menjadi market leader di masing-masing bidang. Maka dengan mudah akan merambah ke sektor bisnis baru yang dianggap akan menguntungkan. Targer saya sebagai CEO, dalam setahun mendatang beraksi. aksi, aksi, inovasi dan berprestasi (meraih penghargaan) menjadi prioritas saya. Karena memiliki usaha di bidang media maka saya akan menggunakan kesempatan tersebut untuk mempopulerkan produk-produk Group Bakri lebih luas.
Intinya untuk setahun ke depan saya focus penciptaan dan mempopulerkan branding lebih luas lagi. Karena langkah seperti diharapkan mampu menjadi benteng atau antsipasi ‘serangan’ perusahaan lain yang menangani bidang serupa. Dan blue print strategi ini tentunya tidak sebatas seperti mengadakan lomba blog misalnya, saya membuat lomba blog dengan harapan makin populer, namun setelah lomba selesai tidak ada tindak lanjut mengenai tujuan saya, maksudnya antara pembuat lomba dan peserta tidak ada koneksi lagi. Ini biasanya yang terjadi.
Weaknesses
Isu yang tersebar di masyarakat, misalnya isu negative (tidak perlu dipaparkan) akan langsung berimbas kepada pencitraan figure saya sebagai CEO. Ini merupakan pukulan sekaligus salah satu indikator ketidakmampuan saya mengelola perusahaan (walaupun merupakan ujian). Untuk menepis isu-isu tersebut saya akan mengalihkan pada isu-isu program yang akan saya buat seperti di atas. Kebetulan juga memiliki perusahaan media, sebenarnya saya akan mudah melakukan pemulihan pencitraan tersebut. Saya akan membuat Bakrie Basketball League (dan BBL Arena) dan akan terus meciptakan isu-isu tersebut. Bagaimana mengalihkan isu negative menjadi positif bahkan menghasilkan dampak yang luar biasa, strategi ini saya mengambil strateginya owner  Ayam Bakar Wong Solo, menciptakan marketing dengan konflik. Bedanya saya menciptakan bagaimana BBL akan selalu populer dan mampu menjadi ‘sapu tangan’ penghapus debu serta sebagai 'gula' pengundang 'semut'.
Opportunities
Setelah rencana saya mengembangkan inovasi membangun BBL dan berhasil menyedot perhatian dan hati masyarakat maka akan saya gunakan untuk kepentingan lainnya, misalnya untuk membantu penjualan produk Group Bakrie. Nah inilah alasan saya terus berinovasi untuk menggaet target pasar remaja. Dimulai dari situ tadi ketika ada event yang berkaitan dengan BBL maka akan memaksimalkan penjualan dan pengenalan produk dan menargetkan produk Group Bakrie selalu dibeli. Target setahun cukup untuk melakukan upaya pengembangan usaha group Bakrie yang saya kelola.
ThreatMengelola bisnis sebesar ini, wabah ’tomcat’ (ancaman) tidak dipungkiri akan menyerang dari arah yang tidak terduga. Menangani perusahaan besar seperti ini maka inovasi-inovasi yang terbukti ampuh dan berhasil membawa perubahan harus segera diwujudkan. Karena sejatinya masyarakat itu mencintai produk yang sudah di hati, harapan saya strategi di atas tadi berimbas pada meningkatnya penjualan produk. Bagaimana beli HP (misalnya) kalau gak esia gak jadi beli. Perlu perjuangan dan inovasi layaknya Mark Zukenberg (Facebook). Setahun kedepan dengan program di atas akan saya kembangkan dan gunakan untuk memajukan dan mengamankan perusahaan dari persaingan. Aksi, aksi, aksi, inovasi dan berprestasi. 

8 komentar:

  1. Dalam artikel ini fokus pada suatu strategi. Adapun untuk kegiatan sosial, Group Bakrie sudah memiliki beberapa kegiatan di bidang sosial dan pendidikan, tinggal mengoptimalkannya.

    BalasHapus
  2. George Buckley, pimpinan dan CEO 3M menyatakan bahwa cara terbaik untuk bisa bertahan dari persaingan adalah melalui inovasi. “Tidak ada medali perak untuk posisi kedua dalam dunia yang penuh dengan “gelar juara”. Anda harus berubah lebih cepat dari kompetitor. Cara terbaik untuk memproyeksikan masa depan adalah dengan menciptakannya. Inovasi memang berisiko tapi sangat penting. Jika tidak berinovasi, Anda tidak akan pernah memenangi pertarungan kompetitif seberapapun besarnya Anda berusaha. Anda harus berinovasi untuk bias bertahan. Tidak ada data di masa depan—inovasi adalah apa yang kita butuhkan. Anda tidak bisa berinovasi tanpa rasa optimistik.”

    BalasHapus
  3. keren :) tulisannya menarik nih, pantas juara! :)http://gores-penaku.blogspot.com/

    BalasHapus
  4. Qaliel Ipmawan# Aamiin. Terimakasih mas,salam kenal :-)

    BalasHapus
  5. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

    kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!model mobil

    BalasHapus
  6. Harga Honda CRV bekas13 April 2014 pukul 20.03

    Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!Harga honda CRV bekas

    BalasHapus

  7. terima kasih atas informasinya..
    kunjungi juga website kami Piala Dunia 2014

    sukses selalu

    BalasHapus



  8. terima kasih atas informasinya..
    semoga dapat bermanfaat bagi kita semua :) andien

    BalasHapus

Pages

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Support by

Support by Pemilik Blog, Dedik (STAIL) Thanks untuk dukungannya,-Dian (ITB)-Yani (UGM). Kirimkan berita/info Semina, Lomba, Kompetisi, Beasiswa, dll untuk kita bagi kepada saudara-saudara kita

My Guest

Pengikut


blogging portal

Web hosting for webmasters